"Metal itu masuk Indonesia sekitar awal 80-an. Dan ini terlambat 10 tahun dari scene metal dunia. Di tahun 80-an inilah demam thrash metal melanda seluruh anak muda di dunia, termasuk di Indonesia. Era ini ditandai dengan bermunculannya band-band macam Slayer, Metallica, Exodus, Megadeth, Kreator, Sodom, Anthrax hingga Sepultura.
Dalam waktu singkat, demam metal merambah kota-kota besar di Indonesia kayak Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Malang hingga Bali. Era inilah yang membidani lahirnya scene metal lokal pertama di Indonesia.
Di Jakarta sendiri komunitas metal pertama kali tampil di depan publik pada awal tahun 1988. Hanya saja pergerakannya pada waktu itu nggak terlalu signifikan.
Titik balik yang memicu tumbuhnya scene metal Indonesia adalah kedatangan Sepultura pada tahun 1992 dan Metallica pada tahun 1993. Penampilan dua dedengkot metal ini menjadi awak pergolakan scene metal Indonesia. Yah, pasca kedatangan mereka, scene metal lokal bergeliat dengan maksimal.
Bukti otentiknya dalah dengan dirilisnya debut album milik Roxx, selftitle. Kebanyakan metalhead Indonesia mengaku kalo ini adalah salah satu album metal legendaris dan fenomenal.
Album metal Indonesia pertama adalah debut album Roxx, bukan Godbless. Album pertama dan kedua Godbless itu hanya rock biasa. Mereka baru bersinggungan dengan metal pada album ketiga, Semut Hitam.
Setelah itu, Rotor yang yang sempat sukses membuka konser Metallica yang fenomenal itu juga merilis album Trash Metal -Major labelnya yang pertama di Indonesia- Behind The 8th Ball (AIRO). Setelah itu Sucker Head merilis album pertamanya, The Head Sucker.
Di era awal ini, jenis yang berkembang adalah speed dan thrash metal. Setelah itu semuanya terus berkembang dan subgenre yang lebih ekstrem mulai mewabah di scene metal lokal.
Berikutnya adalah band-band beraliran Death Metal, Brutal Death Metal, Grindcore, Black Metal hingga Gothic/Doom Metal.
Aliran-aliran yang disebutkan barusan adalah bentuk pengembangan yang lebih ekstrem dari jenis metal yang sudah ada. Pada masa ini ada band macam Grausig, Trauma, Tengkorak, Betrayer, dan lain sebagainya.
Selanjutnya, band Grindcore Tengkorak adalah yang pertama yang merilis mini album secara independen di jakarta pada tahun 1996. Judul albumnya It's A Proud To Vomit Him. Terobosan Tengkorak membuat banyak band metal lainnya tertarik untuk membuat mini album untuk mewadahi lagu-lagunya yang belum terlalu banyak untuk dirilis sebagai album.
Oke...Cukup mengenai gambaran metal era awal. Bagaimana dengan metal sekarang?
Metal yang berkembang di era sekarang rada berbeda dengan pendahulunya. Setelah era Nu Metal awa tahun 2000-an, jenis metal yang digemari saat ini merupakan bentuk perkembangan signifikan akulturasi metal genre musik lainnya, macam Hardcore. Jadilah subgenre macam metalcore, screamo.
Band metal generasi baru mulai menunjukkan taringnya. Beberapa yang lumayan kedengeran adalah Killed By Butterfly dan Saint Loco.
Naiknya beberapa band generasi baru ini juga turut didukung oleh kemajuan teknologi. Yah, saat ini sangat mudah menerapkan asas DIY (Do It Yourself)
Saat ini semuanya bisa dikerjakan sendiri, mulai dari penggarapan materi album, mendesain cover album, promosi, sampai mendistribusikan album. Sekarang juga udah banyak yang bisa bikin acara metal sendiri. Kalo dulu itu kita harus nungguin band metalnya naik panggung dulu di acara gabungan.
Begitu pula dari segi komunitas, berkembang lebih luas. Sekarang aja udah mulai banyak cewek yang mulai menyukai musik-musik keras.
10.8.08
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar